Ahlan wa Sahlan...
Welcome...
Selamat datang di kampoeng hening....

*kampoeng yang sebenarnya tak hening:-)

Kamis, 22 November 2012

Mahameru - part four


Kita pun istirahat untuk mempersiapkan diri menuju Puncak. Aku berharap bisa melihat sunrise dari puncak sana, dan karena menurut literatur perjalanan Arcopodo-Puncak adalah 4 jam maka kita sepakat untuk bangun pukul 11 malam agar bisa liat sunrise dan tentunya shubuh di atas sana. Sudah terbayang di depan mata. Sungguh aku sudah tak sabar menanti pemandangan apa yang bakal aku dapatkan di puncak nanti.

Pukul 11 malam, kojek mulai membangunkan kami. Puncak woy,,,,katanya. Kita mengisi perut seadanya, kemudian menentukan urutan untuk jalan. Kemudian berdo’a untuk keselamatan hingga puncak. Tak perlu muluk-muluk dan terburu-buru, yang penting sampai puncak dengan selamat. BismiLLAH,,kami melangkah. Mudahkan Ya Rabb,,,

Perjalanan dimulai, didepanku ada Miro. Di awal perjalanan masih ada pepohonan, dan aku sempat sesumbar ini tak sesulit ketika saat Kalimati-Arcopodo, dan ternyata ALLAH mengingatkanku,,,sumpah,,,setelah batas vegetasi habis, yang ada hanyalah pasir dan pasir. Tak ada tempat bertumpu, pikiran-pikiran negatif kadangkala terlintas di otak ku. Namun shalawat dan dzikir tetap kulantunkan sesuai dengan pesan ayahku tersayang.

Gila,,,aku rasa sudah hampir tiga jam berjalan namun puncak tak juga terlihat,,,puncak,,,mana puncak,,puncak mana,,,berjalan pun sudah tak bisa dengan tegak, dan harus merangkak. Karena berjalan tiga langkah, mundur selangkah. Pasir-pasir itu sungguh menjelma menjadi penguji kekuatan fisik dan semangat kami untuk menaklukkan Mahameru seperti yang telah kami angankan selama perjalanan.
ipeh yang dibantu imam dan wira
Dinginnya udara juga semakin menusuk. Ipah sekarang dibantu oleh dua orang, Imam dan Wira. Kita sudah sepakat, bersepuluh harus sampai di puncak,,,bagaimanapun caranya. Dan tiba-tiba...ALLAH kakiku sakit sekali, dan tak bisa melangkah, kram dan aku berteriak pada Yasin untuk menungguku. Akhirnya Kojek datang dan mulai memberikan perawatan pada kakiku, Imam datang memberikan kupluknya agar aku tak kedinginan, katanya telinga juga harus dijaga kehangatannya mbak maul. Aku sungguh sangat terharu. Dan puncak masih belum terlihat....berapa lama lagi ini pikirku.
Namun aku tak akan patah semangat, tekadku sudah bulat..ketika kakiku sudah mulai bisa digerakkan, aku pun mulai melangkah lagi. Selama beberapa lama, Yasin yang membantu menarikku, aku tak mau merepotkan yang lain, gumamku dalam hati.

Sungguh,,,yang menjadi penghibur adalah langit indah dengan taburan bintang malam itu. Kata yudi siy itu Galaksi Bima Sakti. Hamparan awan dan bintang itu menjadi penghibur rasa lelah. Bintang jatuh berkali-kali terihat, subhanaLLAH,,,sepanjang penglihatan hanyalah awan dan ke bawah pasir-pasir serta para pendaki yang lain.

Dan akhirnya aku sudah tak melihat lagi Miro dan Yudi,,,lalu teguh pun akhirnya meyusul kami dan duluan mendaki. Hm,,,sudah tampak seperti bebatuan tapi ternyata belum puncak. Matahari sudah mulai terbit, pikirku aku tak akan bisa menyaksikan terbitnya dari Puncak sana, tapi menyaksikannya dari sini juga sungguh sangat indah, bibirku kelu hendak mengeuarkan pujian apa pada indahnya alam ini.
sunrise (bukan dari puncak), indah kan??? :-)

Selesai melihat matahari terbit, aku melanjutkan perjalanan karena harus mengejar shubuh yang telah lewat. Aturan barisan di awal tadi pun sudah berantakan, tapi aku masih terus melangkah, berdzikir, shalawat, dan menguat-nguatkan hati, memotivasi diri agar tak menyerah, memvisualkan puncak di pikiranku, dan akhirnya aku sampai. Sujud syukur pada-Mu RABB dan tangis haru serta bahagia dirangkulan Miro...
Indah,,,,sungguh sangat indah,,,,,
yudi dan teguh shalat shubuh

Mahameru resapkan nilainya,,,PendakianQ pun usai sudah,,,,hamdalah J

Saatnya mengabadikan momen-momen di puncak setelah sebelumnya menunaikan shalat shubuh di atas sana. Terasa nyaman dan damai, meski hembusan angin sangat kencang menerpa kami. Dan perut yang mulai keroncongan karena yang bawa bekal masih belum nyampe,,,hehehe
Ketemu dengan pendaki dari anak SMA, Hanafi namanya yang hamdalah bersedia berbagi bekalnya pada kami, syukurQ padamu RABB....terima kasih, terima kasih, terima kasih.............

Next,,,semoga dapat menginjakkan kaki di Rinjani,,,J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar