Ahlan wa Sahlan...
Welcome...
Selamat datang di kampoeng hening....

*kampoeng yang sebenarnya tak hening:-)

Minggu, 16 Juni 2013

Pertemuan (4)

Leadership is processing how to influence people. Bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahan dan mengarahkannya demi tercapainya purpose organisasi. “Siap memimpin dan siap dipimpin” adalah salah satu prinsip di pondok pesantren yang luar biasa. Setiap manusia harus siap dipimpin sebelum akhirnya menjadi pemimpin, walaupun sejatinya setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendirinya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
            Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan dan memberdayakan bawahannya demi tercapainya tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam mengolah bawahannya. Walaupun mungkin seorang pemimpin itu memiliki bawahan yang lebih pintar dari dirinya namun kemampuan yang dimilikinya mampu memberdayakan segala potensi yang ada pada bawahannya untuk kesuksesan organisasi.

            Dalam mendelegasikan tugas, seorang pemimpin juga harus mengambil keputusan yang tepat kepada siapa dia harus memberikan tugas tersebut. Jika terjadi “the right man on the wrong place” atau sebaliknya maka pendelegasian akan menjadi tidak maksimal dan tidak sesuai dengan harapan dari pemimpin sehingga efektivitas organisasi akan terganggu.
            Kemampuan membaca kebutuhan organisasi juga dibutuhkan bagi seorang pemimpin. Kepribadiannya juga tentunya akan mendukung bagaimana gaya kepemimpinnya dan pengaruhnya. Organisasi itu bersifat dinamis dan karena itu orang-orang di dalamnya juga harus dinamis dan tidak rigid. Dalam menanggapi perubahan yang terjadi harus melihat dan menerima serta mempertimbangkan informasi yang diterima demi keberlangsungan organisasi.
            Seorang pemimpin juga harus memilih orang-orang yang potensial dan memiliki nilai lebih sebagai orang-orang yang berada dalam orbitnya untuk dimintai pendapat mengenai suatu hal atau masalah. Karena bagaimana seorang pemimpin melihat visi melalui cara pandangnya dan juga melalui cara pandang bawahannya. Sehingga keputusan yang diambil objektif. Hal ini bisa saja menjadikan motivasi juga bagi bawahannya agar bekerja lebih giat dan lebih baik lagi dalam mengembangkan dirinya. Visi organisasi juga terinternalisasi dalam dirinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar