Ahlan wa Sahlan...
Welcome...
Selamat datang di kampoeng hening....

*kampoeng yang sebenarnya tak hening:-)

Senin, 30 April 2012

CINTA, MOTIF DARI SEGALA MOTIF



Cinta menurutku tak berwarna
Ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya
Ia pun menjadi kuning, biru dan merah
Sebagaimana kau menginginkannya
Cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
Tentang kejujuran dan keberanian
Tentang kemarahan dan kasih sayang
Cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
Sebab ia menenggelamkan kita
Pada angan-angan dan mimpi yang abadi
dan cintaku padam
Adalah surga yang tak bisa kumasuki
Jika tanpamu
(Asma Nadia)

            Cinta adalah sesuatu yang selalu menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kehidupan kita sehari-hari. Segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta sangat sulit didefinisikan. Karena cinta itu sendiri abstrak. Setiap orang pasti memiliki definisi yang berbeda tentang cinta. Setiap orang terkadang tak menyadari kapan ia mulai jatuh cinta. Apa yang dirasakan sulit untuk diungkapkan.
            Namun tak semua cinta itu menyenangkan, ada juga orang yang merasa bahwa jatuh cinta itu menyakitkan. Bisa jadi karena cintanya tak berbalas (Unrequited love) yang mengacu pada afeksi satu arah. Menurut Baumeister, Wotman, dan Stillwell, 1993, dalam kasus semacam ini orang yang mencintai maupun orang yang tidak mencintai  merasa tertekan – yang satu karena ditolak lalu kehilangan self-esteem, sementara yang lain merasa bersalah karena melukai hati orang yang mencintainya. Begitulah tak semua orang dapat merasakan cintanya diterima atau dibalas dengan hal serupa yang diberikannya.
Cinta adalah beberapa kombinasi emosi dan perilaku yang cukup beragam yang dapat terlibat di dalam hubungan yang intim. Ketika cinta datang menyapa kita seperti ada berjuta-juta bintang yang mengitari kita. Bunga-bunga dimana-mana. hati selalu riang, dan ingin selalu dekat dengan orang yang dicintainya. Ada juga orang yang pernah mengalami “Love at First Sight” atau cinta pada pandangan pertama. Bagaimanakah kita dapat menjelaskan hal ini?. Orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama merasakan ada “chemistry” ketika dia pertama kali bertemu dengan seseorang yang telah berhasil membuatnya terpana. Seketika itu juga mungkin, hati kecilnya akan berkata: “Dia adalah jodohku”, “Dia adalah tulang rusukku”, “Dia adalah belahan jiwa yang kucari selama ini”, atau apapun itu seolah-olah pertemuan pertama tersebut telah menyiratkan kecocokan yang sangat untuk menjalin hubungan kea rah selanjutnya.
Ketika orang mengatakan bahwa mereka sedang jatuh cinta, maka yang cenderung mereka maksudkan adalah passionate love (Hatfield, 1988). Passionate love biasanya bermula sebagai reaksi yang bersifat tiba-tiba, meluap-luap, dan all-consuming kepada orang lain – sesuatu yang rasanya seperti ketika kita berada dalam keadaan di luar kontrol, sebuah “kecelakaan” yang tidak dapat diprediksi – kita merasa “jungkir-balik”. Itulah yang dirasakan orang yang sedang jatuh cinta.
Sebegitu luar biasanya pengaruh cinta dalam diri seseorang. Bahkan mungkin dapat merubah setiap kebiasaan-kebiasaan kita. Bahkan ada istilah “Cinta itu Buta”, karena ketika kita jatuh cinta, kita hanya melihat kesempurnaan yang dimiliki oleh pasangan kita. Bukan kelemahannya. Semua yang dilakukannya tampak selalu istimewa walaupun itu hanya hal yang biasa saja. Bahkan jika seluruh dunia pun menentang hubungan tersebut, kita pun siap menantang dunia ini. Dan seperti yang dikatakan oleh Murray dan Holmes, 1993, 1994, Anda mungkin bahkan meyakinkan diri sendiri bahwa kekurangan yang terdapat padanya justru merupakan kelebihannya. Sungguh sangat luar biasa.
            Cinta juga adalah motif dari segala motif. Mengapa demikian? Karena ternyata cinta dapat memberikan perubahan bagi seseorang yang merasakannya. Orang yang jatuh cinta akan senantiasa termotivasi untuk membahagiakan pasangannya. Termotivasi untuk menjadi lebih baik. Termotivasi untuk merubah penampilannya –walaupun itu tak selalu baik-, karena konon katanya Cinta itu harus bisa menerima apa adanya. Namun yang terpenting, cinta adalah merupakan motif dari apapun yang dirasakan dan dilakukan oleh sang pencinta.
            Studi kasus misalnya, seseorang yang jatuh cinta dan akhirnya memiliki hubungan serius dengan pasangannya dan jika ia belum bekerja, maka ia akan berusaha mencari pekerjaan. Dan apa yang mendasarinya? Itulah cinta. Namun tak jarang kita juga harus selalu merefresh cinta kita, agar tidak bosan dan jenuh. Karena bagaimanapun, cinta itu harus selalu tetap dijaga.
            Karena itu dibutuhkan komitmen yang baik untuk tetap menjaga agar cinta itu tetap utuh. Salah satu konsep tentang cinta yaitu triangular model of love (model-segitiga tentang cinta). Konsep ini menyatakan bahwa – di samping style yang berbeda – masing-masing hubungan cinta berisi tiga komponen yang muncul dengan derajat yang bervariasi untuk masing-masing pasangan. Salah satu komponennya adalah intimasi – kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan ikatan yang mempersatukan mereka. Orang dengan intimasi tinggi peduli pada kesejahteraan dan kebahagiaan pasangannya, dan satu sama lain saling menghargai, saling menyukai, saling mempercayai dan saling memahami. Komponen kedua, passion (nafsu/gairah), didasarkan pada romansa, daya tarik fisik, dan intimasi seksual. Keputusan/komitmen adalah komponen ketiga, yang mewakili faktor-faktor kognitif seperti keputusan untuk mencintai orang lain dan memberikan komitmen untuk mempertahankan hubungan Anda dengannya. Sebuah skala sengaja dikembangkan untuk mengukur komponen-komponen ini di dalam pelbagai hubungan yang spesifik (Sternberg); pasangan yang memiliki ketiga komponen ini cenderung memiliki hubungan yang menetap/lestari (Whitley, 1993).
            Demikianlah, cinta itu memang rumit. Tapi cinta itu adalah hal yang dapat memotivasi kita, karena ia adalah motif dari segala motif. Namun, bagai dua sisi mata uang cinta bisa memberi kita motif yang baik, ataupun yang buruk. Maka, hati-hatilah dalam memilih orang yang kita cintai. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim dalam bukunya “Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu” bahwa Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah”. Maka apakah makna cinta bagi kita?.

1 komentar:

  1. Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah

    I Like it
    :-)

    BalasHapus