Cinta menurutku tak
berwarna
Ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya
Ia pun menjadi kuning, biru dan merah
Sebagaimana kau menginginkannya
Cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
Tentang kejujuran dan keberanian
Tentang kemarahan dan kasih sayang
Cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
Sebab ia menenggelamkan kita
Pada angan-angan dan mimpi yang abadi
dan cintaku padam
Adalah surga yang tak bisa kumasuki
Jika tanpamu
Ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya
Ia pun menjadi kuning, biru dan merah
Sebagaimana kau menginginkannya
Cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
Tentang kejujuran dan keberanian
Tentang kemarahan dan kasih sayang
Cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
Sebab ia menenggelamkan kita
Pada angan-angan dan mimpi yang abadi
dan cintaku padam
Adalah surga yang tak bisa kumasuki
Jika tanpamu
(Asma Nadia)
Cinta adalah sesuatu yang selalu menjadi bahan
pembicaraan yang hangat di kehidupan kita sehari-hari. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan cinta sangat sulit didefinisikan. Karena cinta itu sendiri
abstrak. Setiap orang pasti memiliki definisi yang berbeda tentang cinta. Setiap
orang terkadang tak menyadari kapan ia mulai jatuh cinta. Apa yang dirasakan
sulit untuk diungkapkan.
Namun tak semua cinta itu menyenangkan, ada juga orang
yang merasa bahwa jatuh cinta itu menyakitkan. Bisa jadi karena cintanya tak
berbalas (Unrequited love) yang mengacu pada afeksi
satu arah. Menurut Baumeister,
Wotman, dan Stillwell, 1993, dalam kasus
semacam ini orang yang mencintai maupun orang yang tidak mencintai merasa tertekan – yang satu karena ditolak
lalu kehilangan self-esteem, sementara
yang lain merasa bersalah karena melukai hati orang yang mencintainya. Begitulah tak semua orang dapat merasakan
cintanya diterima atau dibalas dengan hal serupa yang diberikannya.
Cinta adalah beberapa
kombinasi emosi dan perilaku yang cukup beragam yang dapat terlibat di dalam
hubungan yang intim. Ketika cinta datang menyapa kita seperti ada berjuta-juta bintang yang
mengitari kita. Bunga-bunga dimana-mana. hati selalu riang, dan ingin selalu
dekat dengan orang yang dicintainya. Ada juga orang yang pernah mengalami “Love
at First Sight” atau cinta pada pandangan pertama. Bagaimanakah kita dapat
menjelaskan hal ini?. Orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama merasakan
ada “chemistry” ketika dia pertama kali bertemu dengan seseorang yang
telah berhasil membuatnya terpana. Seketika itu juga mungkin, hati kecilnya
akan berkata: “Dia adalah jodohku”, “Dia adalah tulang rusukku”, “Dia adalah
belahan jiwa yang kucari selama ini”, atau apapun itu seolah-olah pertemuan
pertama tersebut telah menyiratkan kecocokan yang sangat untuk menjalin
hubungan kea rah selanjutnya.
Ketika orang mengatakan bahwa mereka sedang jatuh cinta, maka yang
cenderung mereka maksudkan adalah passionate
love (Hatfield, 1988). Passionate
love biasanya bermula sebagai reaksi yang bersifat tiba-tiba, meluap-luap,
dan all-consuming kepada orang lain –
sesuatu yang rasanya seperti ketika kita
berada dalam keadaan di luar kontrol, sebuah “kecelakaan” yang tidak dapat
diprediksi – kita merasa “jungkir-balik”. Itulah yang dirasakan orang yang sedang jatuh cinta.
Sebegitu luar biasanya pengaruh cinta dalam diri
seseorang. Bahkan mungkin dapat merubah setiap kebiasaan-kebiasaan kita. Bahkan
ada istilah “Cinta itu Buta”, karena ketika kita jatuh cinta, kita hanya melihat
kesempurnaan yang dimiliki oleh pasangan kita. Bukan kelemahannya. Semua yang
dilakukannya tampak selalu istimewa walaupun itu hanya hal yang biasa saja.
Bahkan jika seluruh dunia pun menentang hubungan tersebut, kita pun siap
menantang dunia ini. Dan seperti yang dikatakan oleh Murray dan Holmes, 1993, 1994, Anda
mungkin bahkan meyakinkan diri sendiri bahwa kekurangan yang terdapat padanya
justru merupakan kelebihannya. Sungguh sangat luar biasa.
Cinta juga adalah motif
dari segala motif. Mengapa demikian? Karena ternyata cinta dapat memberikan
perubahan bagi seseorang yang merasakannya. Orang yang jatuh cinta akan
senantiasa termotivasi untuk membahagiakan pasangannya. Termotivasi untuk
menjadi lebih baik. Termotivasi untuk merubah penampilannya –walaupun itu tak
selalu baik-, karena konon katanya Cinta itu harus bisa menerima apa adanya.
Namun yang terpenting, cinta adalah merupakan motif dari apapun yang dirasakan
dan dilakukan oleh sang pencinta.
Studi kasus misalnya,
seseorang yang jatuh cinta dan akhirnya memiliki hubungan serius dengan
pasangannya dan jika ia belum bekerja, maka ia akan berusaha mencari pekerjaan.
Dan apa yang mendasarinya? Itulah cinta. Namun tak jarang kita juga harus
selalu merefresh cinta kita, agar tidak bosan dan jenuh. Karena bagaimanapun,
cinta itu harus selalu tetap dijaga.
Karena itu dibutuhkan
komitmen yang baik untuk tetap menjaga agar cinta itu tetap utuh. Salah satu
konsep tentang cinta yaitu triangular model of love (model-segitiga tentang cinta). Konsep ini menyatakan
bahwa – di
samping style yang berbeda –
masing-masing hubungan cinta berisi tiga komponen yang muncul dengan derajat
yang bervariasi untuk masing-masing pasangan. Salah satu komponennya adalah intimasi – kedekatan yang dirasakan
oleh dua orang dan kekuatan ikatan yang mempersatukan mereka. Orang dengan
intimasi tinggi peduli pada kesejahteraan dan kebahagiaan pasangannya, dan satu
sama lain saling menghargai, saling menyukai, saling mempercayai dan saling
memahami. Komponen kedua, passion (nafsu/gairah), didasarkan pada romansa,
daya tarik fisik, dan intimasi seksual. Keputusan/komitmen
adalah komponen ketiga, yang mewakili faktor-faktor kognitif seperti keputusan
untuk mencintai orang lain dan memberikan komitmen untuk mempertahankan
hubungan Anda dengannya. Sebuah skala sengaja dikembangkan untuk mengukur
komponen-komponen ini di dalam pelbagai hubungan yang spesifik (Sternberg);
pasangan yang memiliki ketiga komponen ini cenderung memiliki hubungan yang
menetap/lestari (Whitley, 1993).
Demikianlah, cinta itu memang rumit. Tapi cinta itu
adalah hal yang dapat memotivasi kita, karena ia adalah motif dari segala
motif. Namun, bagai dua sisi mata uang cinta bisa memberi kita motif yang baik,
ataupun yang buruk. Maka, hati-hatilah dalam memilih orang yang kita cintai.
Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim dalam bukunya “Taman Orang-orang yang
Jatuh Cinta dan Memendam Rindu” bahwa Cinta itu mensucikan akal,
mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan
rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat,
mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan
kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan
cobaan bagi ahli ibadah”. Maka apakah makna cinta bagi kita?.
Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah
BalasHapusI Like it
:-)